Narasumber malam ini adalah Bapak Catur Nurochman Oktavian. Kendala utama dalam menulis adalah rasa takut dan malas. Merasa takut karena tulisannya jelek, takut dicela, takut tulisannya sudah basi, dan takut takut lainnya dan inilah yang membuat seorang penulis merasa tidak mood, mood harus disingkirkan karena akan menghambat kita dalam memulai sebuah tulisan. Serta menghambat kerja otak dalam menulis.
Seorang penulis fiksi Ilmiah Isaac Asimov, mengakui bahwa cara ia menulis adalah “simpel dan apa adanya”. Jadi menulislah dengan simple dan apa adanya, dengan menulis hal hal yang aktual dan sesuai dengan gaya selingkung media yang akan dituju, menjadi kunci sebuah tulisan diterbitkan. jadilah diri sendiri dalam menulis, dan temukan cara atau gayamu sendiri. Jangan paksakan diri dengan menulis sesuatu yang berlebihan di luar gaya Anda. Kalau suka traveling, tuliskan kisah perjalanan Anda
Biarkan tulisan sesuai imajinasi dan kreatifitas kita mengalir begitu saja. Setelah selesai, baru kita edit ragam dan tata bahasanya. Perbaikan draf sedetail mungkin dan jangan terburu-buru.
P1
Pertanyaan dari Kab Mukomuko Bengkulu.
Apa contoh kata dan kalimat yang kita masukkan dalam cerita sehingga pembaca tidak paham.
Jawaban:
Hindari menulis dengan kalimat yang panjang dan berulang ulang maknanya.
Contoh:
Ruangan yang biasa aku gunakan sebagai tempat tidur, sebuah tempat kos dekat stasiun UI, tiap pagi jam 5 pagi aku terbiasa mendengar deru Kereta Listrik yang membawa penumpang dari Jakarta-Bogor PP, itu biasanya sampai aku berangkat kerja, suara itu sering terdengar, sehingga aku sering hafal beberapa kalimat petugas stasiun.
P2
Saya ingin bertanya bagaimana agar isi tulisan itu penting. apakah kita harus menukis yg ilmiah ilmiah seperti artikel
Jawaban: Agar tulisan menjadi penting, maka pesan dan informasi yang dibutuhkan pembaca bisa tersampaikan dengan baik dan jelas. Mulailah dari hal yang Anda sukai. Kalau Anda suka menulis karya ilmiah, maka tekuni hal ini. Kalau suka menulis artikel populer, features yang ringan, maka kerjakanlah ini.
P3
Pertanyaan dari ibu Winarti dari Tangerang: bagaimana kiat-kiat untuk menghilangkan rasa takut untuk menulis atau berkarya dan bagaimana caranya untuk menumbuhkan rasa percaya diri menulis atau berkarya? Terima kasih Om CAtur.
Jawaban : Mengatasi rasa takut menulis adalah dengan menulis. Menulis saja terus menerus. Kalahkan rasa takut bahwa tulisan pertama kita jelek. Lebih baik menghasilkan tulisan yang buruk (dapat diperbaiki) daripada tidak menghasilkan sebuah tulisan (ini tidak dapat diperbaiki).Menumbuhkan rasa percaya diri menulis adalah dengan terus menulis
P.5 Pertanyaan dari Yulius Roma-Tana Toraja: bagaimana kiat mengelola konsentrasi yang efektif dalam menulis?
Jawaban: Mengelola konsentrasi yang efektif adalah dengan melakukan yang Anda sukai. Lakukan pekerjaan yang Anda cintai. Gairah dan fokus pada sesuatu yang kita sukai, cintai akan lebih tinggi dibandingkan sesuatu yang kita tidak sukai. Maka menulislah dari sesuatu hal kecil yang Anda sukai. Fokus pada sesuatu yang kita senangi, akan menambah motivasi kita lebih baik. Passion
Pertanyaan dari Andy Muhtadin-Beltim Ke.Babel:
Menulis dg simpel dan apa adanya dg cepat tiga hal bagi kami pemula ini sebuah hal yg sangat sulit dan rumit, jdi jika itu dilakukan terkadng sangat simpel, sedikit, pendek, dan langsung pada poinnya saja. BAGAIMANA TIPSNYA AGAR SESUAI DG HARAPAN PEMBACA ?.
Jawaban: Menulislah seperti Anda berbicara. Ketika Anda berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan Anda menggelembungkan kata atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan. Ketika Anda berbicara kepada orang lain, tentu sedapat mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami.
Tipsnya. Menulislah dengan kalimat yang tidak panjang-panjang.
Pertanyaan dari Pak Etik dari Kabupaten Pemalang:
Bagaimana Teknis menulis cepat ,apa kita membuat kerangka dulu atau langsung mengalir saja
Jawaban: Ada beragam teknik yang dilakukan penulis. Ada yang senang memulainya dengan membuat kerangka tulisan, ada yang menuliskan kerangka seperri spider web.Ada pula penulis yang langsung menuangkan dari pikirannya ke dalam tulisan. Namun biasanya setiap artikel memiliki kerangka, Judul, lead (pendahuluan), isi, dan penutup. Silakan memilihnya sesuai dengan gaya dan kesukaan Anda. Selamat menulis.
Penulis yang baik biasanya adalah pengamat yang baik. Bagi yang suka mendengar atau kecerdasan audionya lebih, maka ketika mendengar sesuatu, maka siapkan catatan. Catat poin penting yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Atau pembicaraan direkam, kemudian barulah dituliskan. Banyak jalan menuju roma, banyak cara untuk menghasilkan karya.
Budi Artopo
SDN MeLikan Rongkop Gunungkidul Yogyakarta
Komentar
Posting Komentar