Pisang Coklat Robanna yang nikmat, rasa gurih dan renyah disetiap gigitan. Manisnya tidak kebangetan dan aroma khas pisang juga tetap terasa. Begitulah angan-angan ku melihat gambar itu. Hehe
Dulu banget pernah dapat oleh-oleh kakak dari Ponorogo pisang coklat seperti ini. Dan karena kenikmatan itu, aku punya rencana membuat pisang coklat ala desa.
Dan saat percobaan itu tiba dikala ibu ingin mencoba membuat kripik pisang. Alibiku pura-pura bantu mulai dari mengupas, mengiris tipis, hingga menggoreng. Setelah jadi keripik pisang, coba aku campurkan coklat yang aku beli di toko sebelah.
Coklat aku panaskan di wajan sampai meleleh. Lalu ku masukkan beberapa keripik pisang ke dalamnya. Aroma pisang coklat yang menggugah selera saat aku mengaduknya.
Api mulai ku kecilkan karena pisang coklat mulai berubah warna. "Mungkin sebentar lagi bisa kunikmati." Pikirku dalam hati. Tapi apa hendak dikata, asap hitam mulai keluar dari dalam wajan. Saat api ku matikan, aku tau semua sudah terlambat. Pisang Coklat sudah tertutup asap gelap dan bau gosong menyengat. Secepat kilat lalu ku angkat, berharap beberapa bagian masih selamat.
Rasa ragu dan kecewa sudah penuh di kepala. Rasa nikmat yang aku kira berubah menjadi pahit seperti obat saja. Ternyata, ekspektasi tidak sesuai realita.
Budi Artopo
SDN MeLikan Rongkop Gunungkidul Yogyakarta
Keren
BalasHapusSuwun Buu
Hapus